Jangan Ada yang Seperti Aku (Dulu) untuk Indonesia

Sebagai seorang yang berasal dari daerah yang tidak terlalu "kota", saya sadar bahwa saya banyak ketinggalan dari teman-teman yang berasal dari daerah yang sudah sangat "kota". Bahkan untuk takaran daerah saya sendiripun saya masih banyak tertinggal. Ya, saya adalah pribadi yang introvert, sangat pemalu, dan tidak banyak bicara. Di atas panggung? tidak-tidak, saya bisa mati mendadak!

Ketika teman-teman sedang antusias bercerita tentang ingin menjadi apa mereka kelak, saya masih kebingungan akan jadi apa saya kelak. Saat teman-teman menulis dan mulai menyanyikan lagu karangan mereka, saya hanya bisa terkagum. Saat teman-teman menari di atas panggung saya juga tetap saja hanya bisa terkagum.

Saya tidak bisa apa-apa, begitulah saya.Tidak berani bermimpi dan apalagi berbuat apa-apa. Saya hanya surya.

Erau International and Folklore Festival

Erau adalah festival kebudayaan yang berlangsung di Kutai Kertanegara - Kalimantan Timur. Erau dikenal di dunia Internasional sebagai EIFAF (Erau International and Folklore Festival). Kata "Erau" sendiri berasal dari bahasa kutai yaitu "Eroh" yang artinya ramai, riuh, ribut atau suasana yang penuh suka cita. Maksudnya adalah ramainya orang yang melaksanakan kegiatan yang mengandung makna kebudayaan, ritual, maupun hiburan.

Festival Borneo dan Festival Kemilau

Festival Borneo adalah festival yang diselenggarakan untuk mempromosikan budaya, tradisi, pariwisata, dan berbagai UKM dari kabupaten / kota yang terletak di pulau Kalimantan. Di Festival Borneo juga terdapat beberapa lomba yang bertemakan budaya diantaranya Parade Seni Budaya, Olah Raga Tadisional, Lomba Masakan Khas Kalimantan, Lomba Musik dan Lagu Kreasi Tradisional, Lomba Tari Kreasi Tradisional Pesisir dan Pedalaman, Lomba Busana Kalimantan, dan masih banyak lagi.

Pesut yang Berguguran

Masyarakat kota Samarinda pasti sudah tahu dengan ikan pesut. Ikan pesut merupakan maskot kota Samarinda. Ikan pesut memiliki nama latin Orcaella brevirostris. Ikan pesut yang ada di Kota Samarinda adalah ikan pesut dengan sub-spesies irawady dolphin. 

Sejarah Kota Samarinda

Samarinda adalah Ibukota dari propinsi Kalimantan Timur. Kota ini kaya akan keberagaman suku bangsa dari seluruh penjuru Indonesia. berdirinya Kota Samarinda, bermula dari kedatangan sekelompok suku Bugis Wajo dari Kerajaan Gowa yang dipimpin oleh La Mahong Daeng Mangkona (bergelar Pua Ado yang pertama), yang datang ke daerah Kerajaan Kutai karena menentang perjanjian Bongaja. Kerajaan Kutai menerima kelompok ini karena diperlukan untuk membantui kerajaan Kutai dalam menentang Belanda. Mereka diizinkan bermukim di hilir sungai yaitu di Samarinda Seberang. Orang-orang Bugis Wajo ini mulai bermukim di Samarinda pada bulan Januari 1668. Pada kurun waktu itulah ditetapkan sebagai Hari Jadi Kota Samarinda, yaitu tanggal 21 Januari 1668.